Rabu, 06 September 2017

Djarot Ingin Lantai Matras Kerajinan Tangan di Cipayung Bisa Jadi Lapangan Kerja


Djarot Ingin Lantai Matras Kerajinan Tangan di Cipayung Bisa Jadi Lapangan Kerja

"Atau disebarkan ke luar kota," kata Djarot. Pasalnya, Djarot menilai melatih warga menara untuk membuat batik. Dia percaya itu
lebih menantang untuk belajar menara penghuni. Sambil membuat kasur di lantai, lebih mudah untuk menilai. Djarot juga butuh lantai
perajin kasur yang lokal untuk dibangun oleh pemerintah kota. Termasuk sampai hibah dana. Terlepas dari
curah hujan, Djarot sempat berhenti melihat dua tempat sekaligus proses pembuatannya, salah satunya milik Betal Sunaryo. "Untuk
Kasur yang terbuat dari daswol daur ulang, lebih murah dari harga kapuk, "jelas Bental. Biaya kasur bervariasi tergantung dari
ukuran kasur mereka Sebagai contoh, ada harga Rp 65.000 - Rp 120.000 lebih. Realisasi, jika perajin lokal bisa
Diajak untuk melatih menara penghuni, Pemprov DKI Jakarta akan membantu mendistribusikannya. Padahal, Pemprov DKI
Pemerintah bisa menjadi pembeli, misalnya untuk dimanfaatkan di lembaga-lembaga yang beroperasi oleh pemerintah kota. Djarot menginginkan perusahaan itu
untuk bisa sampai ke orang-orang yang tinggal di menara DKI. Dia ingin agar menara penghuni bisa dilatih dengan kasur dari lantai
Desa. Ini mungkin nilai ekonomis bagi warga negara tersebut. Begitu juga sebaliknya, wakil Djarot Saiful Hidayat DKI Jakarta menemukan pekerjaan potensial
pertumbuhan saat blusukan di Kampung Kramat, Cipayung, Jakarta Timur. Karena, ada banyak bisnis manufaktur lantai
pembuat kasur Betal mengaku, bisa membuat kasur lantai sebanyak 50 buah setiap hari melalui enam pegawainya. Tapi dia tidak
punya tempat iklan (Baca: Produk Kerajinan Citricel Akan Dipamerkan di Citos).Baca juga: gantungan kunci akrilik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar